Beredar Kabar "Papua Siap Perang Terhadap Indonesia". Begini Respon Pemerintah Indonesia...

Panglima Tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Jenderal Goliath Tabuni menyatakan siap berperang dengan militer Indonesia untuk Papua merdeka.

Papua Siap Perang Terhadap Indonesia

Kami nyatakan siap perang dengan militer Indonesia untuk Papua merdeka,” sebut Tabuni lewat siaran persnya, seperti dikutip dari

Tabuni mengaku memimpin 7 Komando Daerah Pertahanan (KODAP) di wilayah pegunungan Papua Barat. Pernyataan yang disampaikan dalam upacara gabungan 7 KODAP itu, menurut Tabuni, ditujukan kepada Pemerintah Indonesia, Dunia Internasional, Oranisasi Perjuangan Papua Merdeka, dan Birokrat Orang Asli Papua di seluruh wilayah Papua Barat.

Kami bukan Ras Melayu, kami Ras Melanesia,” kata Tabuni, pada puncak acara yang dilaksanakan di Markas KODAP Kwiyawagi.

Tujuh KODAP telah berkomitmen menyatukan semua kekuatan senjata dan amunisi yang dimiliki dari masing-masing KODAP yang hadir di acara itu. Patok wilayah kekuasaan TPNPB pun telah tentukan.

Aparat militer Indonesia, lanjutnya, dilarang melintas dari Habema, Tinggina, dan sekitarnya. Seorang Panglima KODAP Kwiyawagi menyebut, jika kedapatan militer Indonesia melintas wilayah yang telah patok, ancam Tabuni, TPNPB tetap akan tembak mati.

Pimpinan KODAP yang turut hadir dalam acara ini adalah Brigjend Militer Murib selaku panglima KODAP Sinak bersama Kepala Staf KODAP bersama anggotanya, Pimpinan KODAP Kwiyawagi Brigjend. Biliru Murib, Panglima Daerah Kwiyawagi dan Panglima Daerah Ilaga Brigjend Peni Murib, serta komandan operasi Lekagak Telenggen selaku Painitia Penyelenggara Kegiatan.

Sementara merespon hal tersebut, Humas Kepolisian Daerah Papua mengklarifikasi, kabar yang menyatakan bahwa Papua deklarasikan siap berperang dengan Pemerintah Indonesia adalah berita yang tidak benar.

Hal tersebut disampaikan melalui website resmi Humas Polda Papua, tribatanewspapua.polri.go.id. Dalam website tersebut dikatakan, pernyataan perang yang keluar dari mulut Goliath Tabuni dan disambung oleh Sebby Sambom, merupakan sesuatu yang tidak meyakinkan.

Berikut tulisan di laman tribatanewspapua.

Pernyataan ini sudah pernah diberitakan pada 2 tahun silam, dimana isinya sama saja dengan sekarang, dulu Kelompok Sipil Bersenjata ini mengatakan siap berperang dengan Indonesia, alasan mereka ingin berperang dengan Indonesia karena ingin memisahkan diri dari Indonesia dan berjuang untuk kemerdekaan Papua Barat.

Pertanyaannya siapa yang mau berperang?
pernyataan ini adalah sebuah propaganda yang selalu dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, isu ini dihembuskan pada saat momen-monen tertentu, seperti sekarang ini momen menjelang pilkada isu ini dihembuskan kembali.

Harapannya agar terjadi kekacauan, sehingga pemilu tidak jadi dilaksanakan, indikasi lain yaitu Kelompok Sipil Bersenjata Papua yang ada saat ini tidak murni lagi berjuang untuk Papua Barat, karena mereka yang tergabung didalam kelompok bersenjata ini sudah terpecah, karena mereka sudah tidak sejalan untuk berjuang ada kelompok yang berjuang untuk mencari keuntungan saja dengan cara-cara yang licik yang mengatasnamakan OPM,.

Bahkan sering dari mereka membunuh masyarakat hanya untuk mencari makan, diketahui kalau mereka ini sering melakukan pengancaman-pengancaman dan pemerasan kepada warga masyarakat dan pemerintah kabupaten untuk mendapatkan uang, tidak jarang menggunakan kekerasan bahkan sampai kepada pembunuhan.

Mereka mau berperang melawan Indonesia?
Berapa banyak kekuatan mereka dan senjata mereka, saat ini mereka sudah tidak mempunyai generasi lagi yang meneruskan perjuangan karena anak-anak muda mereka sekarang sudah banyak yang sukses di pemerintahan, ada yang sekolah di luar dan sudah banyak yang kembali ke NKRI, jadi mereka sudah paham dan mengerti bahwa perang yang sebenarnya adalah perang dengan pembangunan, perang dengan ekonomi, perang melawan kebodohan, itulah yang seharusnya dihadapi.

Saat ini sudah banyak dari mereka yang sadar dan kembali kepangkuan NKRI, bahkan sepuluh dari mantan anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka sudah peletisiran ke Jakarta seperti Yulius Tabuni, mereka mengunjungi Monas, Taman Mini Indonesia Indah, Gereja Katedral dan Gereja Imannuel.

Jangan Terpengaruh Pernyataan Perang Dari OPM
Situasi di Papua secara keseluruhan kondusif, pernyataan yang diberitakan di Media “Kami nyatakan perang dengan militer Indonesia untuk Papua merdeka” adalah pernyataan yang sudah lama dari OPM, dan pernyataan ini tidak dapat dipertanggung jawabkan.
5 Consequences of Driving without Car Insurance Do you own a car? Great! Does your car also have a valid motor insurance cover on it? Owning a car, while earlier classified as being a luxury, has now moved down to being a comfort. In fact, in metros, a car has almost become a necessity due to long-distance commutes. More and more of us are, therefore, buying a car. But are we also buying the mandatory car insurance policy? Every car which is to ply on Indian roads should have a valid car insurance cover, states the Motor Vehicles Act, 1988. When you buy a new car, the choice of buying an insurance policy is, thankfully, taken out of your hands. The on-road price of the car is inclusive of the insurance premium for your car insurance policy. The problems arise when the policy expires after a year. Car insurance plans are usually issued for one year after which they should be renewed. If you do not renew it, you are driving a car without car insurance. If numbers are any indication, a study by New India Assurance revealed that about 70% of vehicles on Indian roads are without insurance. Is your car one among them? If yes, beware. Here are 5 consequences if you drive your car without having a valid Car Insurance policy: Be prepared to pay heavy fines Earlier, the Motor Vehicles Act, 1988 governed the road safety and traffic rules. Recently, the Government passed the Road Transport and Safety Bill 2014 to replace the Motor Vehicles Act, 1988. Among other changes, the Bill penalizes you heavily if you are caught driving without having a valid insurance cover. As per the amendments, you would have to part with a whopping Rs.25, 000 for a light motor vehicles or Rs.75, 000 for other motor vehicles as a fine for driving without insurance. A huge fine, isn’t it? Pay losses for damages caused to third party or property In an accident, if you unintentionally harm any person or surrounding property, you are liable to pay the loss incurred. This is called third party liability. Your car insurance mandatorily covers this third party liability and spares you the loss incurred. In the absence of a valid insurance cover, you would have to bear the losses incurred. If the person dies, your liability would be very high. Read more Is third party car worth buying? Pay losses for own damage While you have to compulsorily pay losses caused to a third party, what about your losses. In an accident even your vehicle suffers damage. The costs of repairs for such damage are borne by your comprehensive car insurance policy. Without insurance, the onus of paying for the repairs is on you. With the high cost associated with the repairs of your car, a financial strain is inevitable. Read more about All you need to know about car insurance Face legal complications Besides the financial loss suffered in an accident which causes damage to a third party and/or self, you would also be entangled in legal complications if your car is found without a valid insurance cover. You would be penalized, get a challan and might even be imprisoned. Loss of No Claim Bonus If your car insurance expires and you do not renew it, besides the penalties and fines, you also lose the No Claim Bonus which you accumulated in your existing policy. Car insurance plans allow a discount in subsequent year’s premiums if there is no claim in any current year. This discount increases every year and saves your premium outgo. If you let your car insurance policy lapse, you lose the accumulated NCB and end up paying a higher premium when the policy is consequently renewed. A car insurance policy is legally mandatory and not having one results in serious consequences (as mentioned above). While a third party liability cover is mandatory, a comprehensive policy is better. The former pays only for the damages caused to any third party but the latter also covers damages incurred by you and your car. The premium for a comprehensive policy is slightly higher because of higher coverage. For instance, the premium payable for a Maruti Ritz car registered in 2012 having a capacity of 1197cc would have a third party premium of Rs.2237 and a comprehensive premium of Rs.4200 (approximately). With a slight increase in the premium you can avail a higher coverage option which covers for your damages too. Since car repairs are expensive, a comprehensive policy makes more sense even if the premiums are a little high. So do not fall a victim to these consequences and buy an insurance policy for your car today.

0 Response to "Beredar Kabar "Papua Siap Perang Terhadap Indonesia". Begini Respon Pemerintah Indonesia..."

Posting Komentar